JADI TERDAKWA KASUS TILANG

Assalamu'alaikum..
Kali ini, ijinkan aku untuk curhat.
Ada yang pernah kena tilang di jalan raya?
Sini tos dulu, kita senasib gaes!
    Jadi gini ceritanya, Jumat pagi pas on the way ke kantor tiba-tiba nongol itu Bapak Polisi di pertigaan lampu merah dekat kantorku. Jarang banget ada Bapak Polisi standby di situ pas pagi hari. Seperti biasa lampu utama motor gak aku nyalain karena aku penganut paham "ngirit aki". Jadi lampu utama dinyalain hanya ketika jam genting saja, misal: jalanan gelap, berkabut, hujan badai, hujan abu, dkk. Sepanjang mataku memandang, banyak juga kok yang lampu utama motornya gak dinyalain. So, aku mah santai aja meski aku tau ada aturan untuk menyalakan lampu utama motor di siang hari. Hahaha.. Tapi sampai detik ini, di kota Jogja belum sepenuhnya aturan itu dilaksanakan. Perlu disentil lagi ini. Wkwk
    Singkat cerita, lampu lalu lintas yang tadinya merah berubah jadi hijau, aku melajukan motorku pelan-pelan. Tiba-tiba Bapak Polisi menghadang motorku. Batinku, "Koyone aku ora nrobos lampu merah, motor-helm SNI kabeh, kok dicegat". Bapaknya menghentikan duniaku, eh maksudnya motorku, dan bilang, "Berhenti mbak, menepi dulu. Selamat pagi, tolong keluarkan surat-suratnya". Aku langsung nyerahin SIM dan STNK, dan masih selo aja gak tau salahnya. Sambil ngecek surat-suratnya Bapak itu bilang, "Mbak saya tilang, lampunya tidak dinyalakan. Silakan masuk ke pos". Seketika aku terkejoet. Haduuhh..gegara lampu OFF jadi kena tilang -___-
    Langsung aja aku masuk ke Pos Polisi, dan di situ sudah ditunggu oleh Bapak Polisi 2, Bapak Polisi 1 alias yang di pinggir jalan udah moveon. "Selamat pagi mbak, silakan masuk. Maaf mengganggu perjalanan Anda pagi ini", intro dari Bapak Polisi 2. "Jadi Mbak Rika ini kami tilang karena tidak menyalakan lampu utama motor...", Penjelasan dari Bapak Polisi 2. Aku mulai gregetan, belum selesai ngomong aku sela, "Pak, itu ada banyak yang gak dinyalain lampunya kok gak diberhentiin juga?". Bapaknya berhenti nulis surat tilang dan bilang, "kami sedang melayani mbaknya, tidak mungkin kami tinggal. Atau mbaknya mau berhentiin pelanggar yang lain dan memberitahu kesalahannya? Silakan, saya tunggu mbak, saya jaga sampai malam di sini". Mulai sewot aku, kenapa jawabannya ngalor-ngidul, ah sudahlah jangan ada drama. "Yaudah, jadi gimana Pak? Saya mau ke kantor ini", kataku sambil ngeliat lembaran surat tilangnya. Di sini aku heran, gak dikasih pilihan dan Bapak Polisi 2 langsung memutuskan, "Mbaknya sidang aja, ya". OMG, SIDANG??!
    Sidang skripsi sih pernah tapi sidang kasus tilang belum pernah, macem mana sidangnya?! Mulai panik. Waktu itu sempat nego minta langsung bayar ke bank langsung kelar urusannya. Bukan bayar ke kantong mereka tapi ke kas negara sebagai pelanggar yang bertanggungjawab gitu. Tapi Bapaknya bilang harus tetap sidang tanggal 4 Januari 2019. Yaudahlah, aku manut aja dan STNK-ku ditahan. Karena kejadian itu, aku bete sepanjang hari Jumat, 7 Desember 2018. Salah apa diriku ya Allah? Mungkin sedekahnya kurang..positive thinking aja meski dongkol dalam hati.
    Ini adalah tampilan surat cinta tilang dari Bapak Polisi. Di sini aku terbukti melanggar pasal 293 ayat (2) UULLAJ yang berbunyi, "Pengendara sepeda motor tanpa menyalakan lampu utama pada siang hari denda maksimal Rp 100.000,00".


Bersambung...

Comments

Popular posts from this blog

Penghujung Februari

Ekstensi Tuh Kayak Gini

Natural Approach