Catatan Bu Rik

Assalamu’alaikum.. Masih dalam suasana liburan semester, nih. Lumayan masih bisa gulang-gulung di kasur tercinta 24 jam non stop. Tinggal nunggu hasil timbangan naik di akhir masa liburan. Pipi melebar. Paha dua jadi satu. Perut nantangin (baca: buncit). Perbaikan gizi dengan penggemukan badan beda tipis. Hahahaa.. Tapi, liburan juga bikin jam tidur makin tak beraturan. Seperti yang aku alami, selama masuk kuliah sering ngerjain tugas sampai larut malam. Mau gak mau harus begadang. Yah, namanya mahasiswa, gak afdol kalau gak begadang. Kata bang Roma, “begadang boleh saja, kalau ada perlunya”. Nah, kalau liburan masih begadang juga? Ngapain ya? Kebiasaan anak muda, kalau gak mainan handphone ya nonton film. Begitu pula dengan aku. Hasrat untuk membuka media sosial atau nonton film lebih besar daripada tidur. Akibatnya, mata panda makin menjadi, bangun kesiangan, badan lemes, masuk angin, dll. Kebanyakan begadang bikin kita gak produktif, lho. Ngerinyaa.. Nah, sekarang aku

Assalamu'alaikum.. Akhirnya nongol lagi setelah pertumpahan darah di bumi prodi tercinta (baca: UAS). That's mean , libur telah tiba, horeyy!! :D Oke, kembali ke tema. Kali ini aku tidak membahas tentang liburan, aku akan membahas tentang PTN dan PTS. Karena ini sudah bulan januari, adek-adek kelas 3 SMA sudah mulai galau menentukan kelanjutan studinya. Cieee. Karena aku diberi kesempatan oleh Allah untuk bisa mengenyam pendidikan di PTN dan sekarang lanjut di PTS, aku akan berbagi pengalaman semasa di dua instansi itu. Sekedar info, PTN dan PTS yang aku singgahi berada di Jogja. Katanya terkenal di dalam maupun luar kota, cihuyy! Jadi, tulisan ini bersifat subjektif ya. Tidak bermaksud untuk menjatuhkan satu instansi, aku tulis apa adanya sesuai yang aku dan mungkin teman-temanku pernah alami. Oya, aku tidak akan membahas tentang struktur atau sistem pendidikan, bukan ranah saya itu. Hahaa. Selamat membaca.. 1.       Kuliah di PTS Mahal? Banyak orang bilang kalau bi

Happy weekend, gaes! Sudah siap untuk berlibur di akhir pekan ini? Eits, tunggu dulu..cek dulu yuk persiapan kita sudah sejauh mana. Gak mau kan kalau liburan terganggu karna kurang persiapan? Oh No!! Kalo kata orang bijak, "sedia uang sebelum jalan-jalan", eh salah, maksudnya "sedia payung sebelum hujan". So, di catatan ini akan ada beberapa tips yang bisa kalian ikuti biar liburan kalian makin seru. Simak yuk! 1. Siapkan niat Ingat, semua berawal dari niat. Tips pertama dan yang utama adalah niat untuk liburan. Ada lho orang yang liburan tapi punya niat lain, yaa macem ada udang di balik bakwan. Jadi, kalian yang mau liburan harus meluruskan niat dulu. Tujuan liburan itu untuk refreshing kan? Niatin liburan kalian untuk benar-benar me- refresh jasmani dan rohani kalian. 2. Cari partner yang gila Harus yang gila? Ya, partner yang gila bisa bikin liburanmu makin asik. Partner gila maksudnya dia yang nyambung sama kamu, gak jaim, unpredictable pok

Assalamu'alaikum.. Catatan kali ini lagi-lagi tentang tugas kuliah. Namanya juga anak kuliahan, hidup terasa hampa tanpa tugas(?). Well, tidak usah panjang lebar karna yang lebar hanya pipi saya, langsung masuk materi. Berikut ini ada ulasan singkat tentang salah satu metode pembelajaran bahasa. Natural Approach disebut juga dengan pendekatan alami. Namanya saja sudah "alami", metode ini pasti lebih menekankan segi kealamiahannya saat mempelajari suatu bahasa. Semoga ulasan di bawah ini berguna. Selamat membaca. 1. Sejarah  Natural Approach dirintis dan dikembangkan oleh Krashen dan Terrell . Pendekatan tersebut pertama kali muncul berdasarkan pengalaman Terrel di California ketika mengajar bahasa Spanyol. Penguasaan bahasa lebih berpusat pada pemerolehan bahasa secara alamiah, bukan pada pembelajaran yang menekankan struktur atau aturan-aturan bahasa yang dipelajari satu-persatu secara sadar.  2. Teori Bahasa & Pembelajaran Dalam teori bahasa ditekanka

"Pejamkan mata bila kuingin bernapas lega dalam anganku aku berada di satu persimpangan jalan yang sulit kupilih.." Mungkin lirik itu bisa mewakili sebagian kegundahan hatimu Hidup itu seperti dua sisi di mata uang logam Ada kalanya kamu merasakan bahagia tak terkira, tapi ada kalanya mata uang itu berbalik Kamu merasakan kesedihan begitu mendalam, hingga hidupmu kacau dibuatnya. Seperti kaki yang menjadi bagian tubuh, Kedua kakimu menopang tubuhmu yang begitu berat Ingatkah saat pertama kali berjalan? Kamu terjatuh, kakimu terluka, mungkin parah hingga membekas Tapi saat kamu dewasa, dia bisa membawamu ke masa kejayaan di lapangan hijau Dan, mata. Bagian dari wajah yang menarik untuk diperbincangkan. Dua mata yang mampu mendeteksi cahaya yang kemudian diproses oleh otak menjadi sebuah gambar Lalu kata orang, cinta itu dari mata turun ke hati Tapi kamu tidak pernah setuju dengan pernyataan itu. Apakah kamu juga bagian dari hidupku?

Dilahirkan sebagai seorang manusia adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidup ini. Setiap jiwa pasti setuju, bahwa manusia merupakan makhluk yang sempurna diantara makhluk hidup lainnya di dunia ini. Kita diberikan akal sehat, jasmani dan rohani yang sehat, tak dapat ditukar dengan gunung emas sekalipun. Kita ini mahal dan langka. Siapapun kita, kita tetap istimewa. Di dunia ini tidak ada orang yang 100% mirip dengan kamu. Ingat, anak kembar saja ada bedanya. Jadi, jangan pernah berhenti untuk mengembangkan dirimu, jiwa dan ragamu. Ingatkah saat pertama kali belajar menulis?             Dari satu gores dilanjutkan dengan goresan yang lain hingga goresan itu membentuk huruf sesuai alfabet. Satu atau dua kali anak kecil akan melakukan kesalahan dalam menulis, itu hal yang wajar. Tapi orang tua mereka pasti akan menasihatinya dan memberikan semangat pada mereka. Anak kecil itu senantiasa mencoba dan terus mencoba hingga tulisannya mendekati benar. Di situ lah awal dari