Bagian

"Pejamkan mata
bila kuingin bernapas lega
dalam anganku aku berada
di satu persimpangan jalan
yang sulit kupilih.."

Mungkin lirik itu bisa mewakili sebagian kegundahan hatimu
Hidup itu seperti dua sisi di mata uang logam
Ada kalanya kamu merasakan bahagia tak terkira, tapi ada kalanya mata uang itu berbalik
Kamu merasakan kesedihan begitu mendalam, hingga hidupmu kacau dibuatnya.

Seperti kaki yang menjadi bagian tubuh,
Kedua kakimu menopang tubuhmu yang begitu berat
Ingatkah saat pertama kali berjalan? Kamu terjatuh, kakimu terluka, mungkin parah hingga membekas
Tapi saat kamu dewasa, dia bisa membawamu ke masa kejayaan di lapangan hijau

Dan, mata. Bagian dari wajah yang menarik untuk diperbincangkan.
Dua mata yang mampu mendeteksi cahaya yang kemudian diproses oleh otak menjadi sebuah gambar
Lalu kata orang, cinta itu dari mata turun ke hati
Tapi kamu tidak pernah setuju dengan pernyataan itu.

Apakah kamu juga bagian dari hidupku?
Terkesan terburu-buru jika menjawab iya
Terkesan munafik juga untuk mengelak, bukan?
Kamu yang datang dan pergi, tak adakah pedulimu?

Cinta memang bagian dari hidupmu
Sakit hati memang bagian dari hidupku?
Tak mudah untuk bernapas lega, ketika masa lalu selalu membuntutiku
Haruskah aku terjatuh di lubang yang sama lagi?

Membagi kesenangan jauh lebih mudah daripada membagi kesedihan
Apalagi membagi rasa sakit dikhianati orang tersayang
Ah, kamu juga tak akan peduli
Kamu asik memainkan bola dengan kedua kakimu
 
Mungkin kamu menyukai ungkapan ini, daun yang jatuh tak pernah membenci angin
Tapi kamu tak pernah tahu kemana angin membawa daun pergi.
Sudah, jangan sampai bagian ini menjadi bagian kelam dalam hidupku
Aku akan pergi mencari bagian hidupku yang hilang
Tentunya bukan kamu.
 

Comments

Popular posts from this blog

Penghujung Februari

Ekstensi Tuh Kayak Gini

Natural Approach