Yang Mau Ekstensi Wajib Baca

Ekstensi. Sepertinya masih menjadi hal yang menarik untuk dibicarakan. Proses transfer jenjang D3 ke S1 memang menjadi polemik tersendiri di ranah universitas. Mahasiswa ekstensi identik dengan mahasiswa berstatus karyawan. Tapi itu tidak selamanya benar. Ada yang murni melanjutkan kuliah dengan harapan ketika kelak mendapat gelar sarjana, dia bisa melamar pekerjaan impiannya atau melanjutkan jenjang S2 di universitas impiannya. Semua itu pilihan. Lalu, apa sih suka duka mahasiswa ekstensi?
Sukanya jadi anak transferan..
1.     Khatam perkara kuliah
Memang sih beda tempat beda perlakuan. Tapi setidaknya kita tahu sistem perkuliahan itu seperti apa. Namanya kuliah, di semua kampus ya gitu-gitu aja, paling cuma beda dikit di cara mengajar dosen. Jadi, adaptasi kita lebih cepat dan tentu aja lebih mudah fokus sama materi perkuliahan. Sudah tahu sejak awal tujuan kuliah ini untuk apa. Kemungkinan apa saja yang mungkin bisa menghambat kuliah pun bisa segera diatasi. Struktur organisasinya juga udah tahu, jadi mau ngurus apa-apa lebih efektif.
2.     Kenal dengan semua angkatan
Enaknya jadi anak transferan bisa masuk kelas mana aja. Kalau kita berada di kelas ekstensi yang membaur dengan mahasiswa reguler, kita bisa kenal lintas angkatan di jurusan itu. Dalam satu semester, sangat mungkin masuk di tiga angkatan sekaligus. Karena sistem pengambilan mata kuliah ekstensi itu hanya menambah mata kuliah yang belum diakui di jurusan saat ini. Jadi kita bebas memilih semester ini akan masuk ke kelas apa. So, kita bakal ketemu banyak mahasiswa dari berbagai angkatan. Lumayan banget kan bisa memperluas relasi?
3.     Berasa jadi anak akselerasi
Yang aslinya 4 tahun masa kuliah jadi 1,5-2 tahun masa kuliah. Kebayang dong gimana padatnya jadwal kuliah apalagi kalau sambil kerja. Kalau lagi masa ujian, kesabaran diuji banget soalnya tugas akan datang bertubi-tubi dari berbagai penjuru kelas. Tapi enaknya, kita bisa belajar memanajemen waktu kita. Kadang aturan yang diterapkan ke kita juga lebih fleksibel. Dan dosen akan memaklumi kesibukan kita, asalkan kita gak bertindak yang menyimpang. Bonusnya, kita jadi buah bibir antardosen/karyawan. Eksis dikit :p
Dukanya jadi anak transferan..
4.     Pusing nyusun jadwal
Ini masalah anak transferan di setiap kali KRS-an. Dari sekian banyak mata kuliah yang ditawarkan dengan rencana mata kuliah yang akan diambil terkadang tidak sejalan. Banyak jadwal mata kuliah yang akan dipilih bentrok satu sama lain. Kalau sudah begini, atur ulang dengan menyesuaikan jadwalnya. Pengennya satu semester bisa full 24 sks biar cepet kelar tapi apa boleh buat jika jadwal tak memungkinkan untuk mengambil 24 sks. Di situ kami merasa sedih..
5.     Moving class
Ini menguras tenaga banget. Kebetulan aku di kelas ekstensi yang membaur dengan reguler, gak jarang aku wara-wiri dari ujung ke ujung. Wara-wiri dari pagi sampai sore. Belum lagi kalau ada info pindah kelas atau kelas pengganti, dalam sehari bisa moving class 3-4 kali. Di saat satu angkatan sudah selesai, kami masih duduk manis di kelas yang sama tapi dengan isi yang berbeda.
Jadi anak transferan kudu-harus-wajib semangat terus. Karena sangat mungkin anak transferan putus di tengah jalan karena merasa di bawah tekanan, kerja dan kuliah. Rasanya baru masuk kuliah kemarin sore, pagi ini udah mau lulus. Ya, begitulah kami..wkwkwk

Comments

Popular posts from this blog

Penghujung Februari

Ekstensi Tuh Kayak Gini

Natural Approach